Back

USD/JPY Mundur di Tengah Permintaan Safe-Haven saat Pembeli Dolar AS Berhenti Sejenak

  • USD/JPY jatuh karena permintaan safe-haven lebih menyukai Yen Jepang dan pembeli Dolar AS berhenti sejenak.
  • Pejabat BoJ Adachi berpendapat bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat mendukung Yen yang secara historis lemah.
  • Para investor masih memprakirakan BoJ akan menaikkan suku bunga meskipun data inflasi tidak merata.

USD/JPY merosot lebih dari setengah persen dan diperdagangkan di 156,70an pada hari Kamis karena Yen Jepang menguat karena meningkatnya permintaan safe-haven di tengah sell-off aset-aset berisiko sementara Dolar AS berhenti sejenak dari rally pada hari sebelumnya.

Kenaikan imbal hasil Obligasi Pemerintah Jepang/Japanese Government Bond (JGB) juga mendukung Yen, dengan patokan imbal hasil JGB 10-tahun di 1,05%. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10-tahun AS telah turun ke 4,59% setelah naik pada hari Rabu, terutama karena kurangnya permintaan dalam lelang obligasi Pemerintah baru-baru ini. Laporan Beige Book The Fed pada hari Rabu mendukung prospek ekonomi AS kuat dan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga membantu menopang Dolar AS.

Komentar dari anggota dewan Bank of Japan (BoJ) Seiji Adachi membantu mendukung Yen pada hari Rabu, setelah ia menyarankan menaikkan suku bunga untuk mengurangi inflasi impor jika JPY menjadi terlalu lemah. Namun Adachi menambahkan dengan syarat bahwa pergerakan suku bunga yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan pada rumah tangga dan investasi perusahaan.

Para pedagang semakin meningkatkan spekulasi bahwa BoJ akan menaikkan suku bunga meskipun Indeks Inflasi Median Tertimbang Jepang, yang merupakan pengukur signifikan untuk tren inflasi negara tersebut, naik 1,1% pada bulan April, mewakili perlambatan dari kenaikan 1,3% yang tercatat pada bulan Maret.

Indeks Harga Jasa Korporasi Jepang mencatatkan angka tahunan 2,8% di bulan April, melampaui ekspektasi 2,3% dan menandai tingkat kenaikan tercepat sejak bulan Maret 2015. Para investor kini mengalihkan perhatian mereka ke data inflasi Tokyo yang dirilis pada hari Jumat, yang dipandang sebagai indikator utama tren harga nasional.

Reuters melaporkan bahwa Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan para pejabat The Fed tidak mengabaikan kenaikan suku bunga. Dia kemudian menambahkan bahwa jika The Fed benar-benar menurunkan biaya pinjaman, maka akan terjadi dua kali menjelang akhir tahun 2024.

Persediaan Perdagangan Besar Amerika Serikat April Dicatat Di 0.2% Mengungguli Harapan -0.1%

Persediaan Perdagangan Besar Amerika Serikat April Dicatat Di 0.2% Mengungguli Harapan -0.1%
Mehr darüber lesen Previous

PDB Riil AS Tumbuh 1,3% di Kuartal Pertama Dibandingkan 1,6% Dalam Estimasi Pertama

Produk Domestik Bruto riil AS ekspansi pada tingkat tahunan 1,3% pada kuartal pertama, estimasi kedua Biro Analisis Ekonomi/Bureau of Economic Analysis (BEA) AS pada hari Kamis. Angka ini menyusul pertumbuhan 1,6% yang tercatat pada estimasi pertama dan sejalan dengan ekspektasi pasar.
Mehr darüber lesen Next