Back

Harga Emas India Hari ini: Emas Naik, Menurut Data FXStreet

Harga emas naik di India pada hari Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet.

Harga Emas tercatat 8.144,80 Rupee India (INR) per gram, naik dibandingkan dengan INR 8.098,21 pada hari Rabu.

Harga Emas naik ke INR 94.999,40 per tola dari INR 94.455,98 per tola sehari sebelumnya.

Satuan ukuran Harga Emas dalam INR
1 Gram 8.144,80
10 Gram 81.448,04
Tola 94.999,40
Troy Ounce 253.331,90

FXStreet menghitung harga Emas di India dengan mengadaptasi harga internasional (USD/INR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan harga pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan harga lokal dapat sedikit berbeda.

Pertanyaan Umum Seputar Emas 

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

(Sebuah alat otomatis digunakan dalam membuat posting ini.)

Harga Emas Tetap Dekat Level Tertinggi Sepanjang Masa di Tengah Kekhawatiran Terkait Trump, USD yang Melemah

Harga Emas (XAU/USD) diperdagangkan dengan bias positif ringan selama sesi Asia pada hari Kamis dan tampaknya akan melanjutkan pemantulan yang baik dari area $2.864 yang disentuh sebagai reaksi terhadap angka inflasi konsumen AS yang lebih tinggi. Tarif baru Presiden AS Donald Trump pada impor komoditas memicu kekhawatiran terhadap perang dagang global, yang terus menjadi pendorong bagi safe-haven bullion. Selain itu, penurunan kecil Dolar AS (USD) ternyata menjadi faktor lain yang mendukung permintaan untu
Mehr darüber lesen Previous

Prakiraan Harga EUR/JPY: Memperpanjang Rally ke Dekat 161,00 di Tengah Kondisi Jenuh Beli

Pasangan mata uang EUR/JPY diperdagangkan di wilayah positif selama empat hari berturut-turut di dekat 161,00 selama sesi Asia pada hari Kamis.
Mehr darüber lesen Next