Confirming you are not from the U.S. or the Philippines

Mit der Abgabe dieser Erklärung erkläre und bestätige ich ausdrücklich, dass:
  • Ich kein Bürger oder Einwohner der USA bin
  • Ich bin nicht auf den Philippinen wohnhaft
  • Ich weder direkt noch indirekt mehr als 10 % der Anteile/Stimmrechte/Beteiligungen der in USA ansässigen Personen besitze und/oder keine US-Bürger oder in den USA ansässigen Personen auf andere Weise kontrolliere
  • Ich mich nicht im direkten oder indirekten Besitz von mehr als 10 % der Aktien/Stimmrechte/Beteiligungen und/oder unter der Kontrolle eines US-Bürgers bzw. einer anderweitig in den USA ansässigen Person befinde.
  • Ich nicht mit US-Bürgern oder Personen mit Wohnsitz in den USA im Sinne von Abschnitt 1504 (a) des FATCA in Verbindung stehe bin
  • Ich bin mir meiner Haftung für die Abgabe einer falschen Erklärung bewusst.
Für die Zwecke dieser Erklärung werden alle von den USA abhängigen Länder und Territorien mit dem Hauptterritorium der USA gleichgesetzt. Ich verpflichte mich, Octa Markets Incorporated sowie seine Direktoren und leitenden Angestellten gegen alle Ansprüche zu verteidigen und schadlos zu halten, die sich aus einer Verletzung meiner vorliegenden Erklärung ergeben oder damit zusammenhängen.
Wir legen großen Wert auf Ihre Privatsphäre und die Sicherheit Ihrer persönlichen Daten. Wir erfassen Ihre E-Mail-Adresse nur, um Ihnen Sonderangebote und wichtige Informationen über unsere Produkte und Dienstleistungen zukommen zu lassen. Indem Sie Ihre E-Mail-Adresse angeben, erklären Sie sich damit einverstanden, solche E-Mails von uns zu erhalten. Wenn Sie den Newsletter abbestellen möchten oder Fragen bzw. Bedenken haben, wenden Sie sich bitte an unseren Kundensupport.
Back

IHSG Terus Menguat ke Area 6.791, Memangkas Lebih 50% Penurunan Tahun ini

  • IHSG terus menorehkan tertinggi baru April 2025 di atas 6.700.
  • Pasar dalam sentiment positif menuju libur hari Buruh Internasional.
  • Emas Antam terlihat nyaman di area Rp1.960.000.

IHSG bergerak di area 6.772,10 naik 0,34% pada saat berita ini ditulis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia dibuka di 6.755,46 dan turun untuk mencatatkan terendah hari 6.725,96 pada satu jam pertama perdagangan. Namun penurunan tersebut tidak berlangsung lama karena indeks naik dan mencatatkan tertinggi hari di 6.791,25 di awal sesi kedua. Level tersebut juga merupakan tertinggi baru April 2024, yang semakin menjauhi 5.882,60 terendah 2025 yang diraih pada 8 April 2025.

Sebagian besar indeks saham Indonesia menunjukkan kenaikan kurang dari 1%. Namun Hanya JII (Jakarta Islamic Index) dan IDXG30 yang mencatatkan kenaikan lebih dari 1%. Saham-saham dalam JII menunjukkan kinerja beragam dengan KLBF menunjukkan kinerja menonjol lebih dari 7% setelah perseroan mencatatkan laba pada kuartal pertama 2025 di atas Rp1 triliun.

Sentimen Positif Menuju May Day

Sejauh ini tidak ada penggerak fundamental signifikan yang mendorong IHSG. Namun perlu diingat, bursa Indonesia akan ditutup besok untuk Hari Buruh Internasional (May Day). May Day tahun ini akan berlangsung di Lapangan Monas Jakarta diprakirakan diikuti lebih ari 200 ribu buruh serta keluarga. Masyarakat umum juga dipersilahkan jika ingin mengikuti.

Rupiah di 16.609 terhadap Dolar AS, menguat 0,87% pada hari ini. Rupiah menguat untuk dua hari berturut-turut dan semakin menjauhi 16.969, terlemah sepanjang masa yang diraih pada 9 April 2025. Pergerakan Rupiah ini bertentangan dengan Indeks Dolar (yang mengukur Dolar AS terhadap enam mata uang utama) yang menguat ke 99,31 pada hari ini. Penguatan Rupiah pada hari perdagangan terakhir bulan ini menandakan penguatan minat beli Rupiah oleh para pelaku pasar dengan tujuan berbeda-beda.

Imbal hasil obligasi Pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun AS semakin turun di bawah 7%, saat ini di 6,849% yang menunjukkan penurunan untuk enam hari perdagangan berturut-turut dan turun dari tertinggi 7,235% yang diraih pada 9 April 2025. Penurunan imbal hasil ini mengindikasikan obligasi semakin diminati sebagai instrument investasi. Sementara imbal hasil bertenor 30 tahun di 7,107% tidak menunjukkan perubahan pada basis harian setelah kemarin turun 0,32%.

Emas Antam Tampak Stabil di Area Rp1.965.000

Harga Emas 1 gram Antam di Rp1.965.000, turun Rp1.000 dari Rp1.966.000 kemarin. Emas tidak menunjukkan pergerakan signifikan di level-level saat ini setelah mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa Rp2.016.000 pada pekan lalu. Pergerakan datar Emas Antam mengikuti pergerakan Emas dunia (XAU/USD) yang juga masih bergerak sideways di area $3.300 per ons troy. XAU/USD tampak dalam mode tunggu dan lihat jelang peristiwa-peristiwa yang berpotensi menjadi penggerak pasar seperti data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) Inti AS, pengukur inflasi yang disukai The Fed, yang akan dirilis hari ini pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Dan Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat.

Tren jangka panjang IHSG tetap bearish selama indeks di bawah Simple Moving Average (SMA) 200 hari, saat ini di 7.158. Namun demikian, SMA ini mulai mendatar yang menyarankan bahwa tren bearish mulai kehabisan tenaga. SMA tersebut diprakirakan akan menjadi penghalang yang signifikan mengingat SMA 200-hari berfungsi sebagai support dan resistance dinamis yang kuat di masa lalu.

Sebelum SMA 200-hari, IHSG perlu menghadapi lower high di 6.908 setelah berhasil menembus dua lower high sebelumnya di masing-masing 6.510,62 dan 6.707,38 dalam upaya pemulihan dari terendah 2025 di 5.882,60. Dalam kasus indeks ditolak 6,908, dua lower high yang disebutkan di atas bisa menjadi support yang menahan penurunan indeks dalam beberapa hari atau minggu ke depan.

Grafik Harian IHSG

IHK Brandenburg (Thn/Thn) Jerman April Tumbuh dari Sebelumnya 2.3% ke 2.4%

IHK Brandenburg (Thn/Thn) Jerman April Tumbuh dari Sebelumnya 2.3% ke 2.4%
Mehr darüber lesen Previous

EUR/JPY Bertahan di Dekat 162,50 setelah Data Ekonomi Utama dari Jerman

EUR/JPY menghentikan penurunan dua harinya, diperdagangkan di sekitar 162,40 selama sesi Eropa pada hari Rabu. Pasangan mata uang ini bertahan setelah rilis data ekonomi kunci dari Jerman
Mehr darüber lesen Next