Back
1 Feb 2016
Kelebihan Simpanan China Tetap Di Sini – RBS
FXStreet - Tim risiko RBS, menunjukkan bahwa risiko penurunan laju pertumbuhan China selama beberapa tahun ke depan adalah akut.
Kutipan penting
"Prakiraan IMF (dan konsensus) menganggap bahwa transisi mulus ke model pertumbuhan yang didorong konsumsi, ramah sektor jasa, akan terungkap, sebagian berkat penurunan besar dalam tingkat simpanan domestik. Namun fitur sosial-ekonomi China dan kantong kelebihan kapasitas yang masih besar menunjukkan skenario itu tidak mungkin. Pengalaman negara Asia lainnya yang telah mengalami transisi serupa juga menunjukkan perkiraan ini sangat optimis.
Tingkat investasi China akan semakin jatuh lebih cepat daripada tingkat simpanan. Ini akan menghasilkan surplus neraca transaksi berjalan yang lebih tinggi, pertumbuhan jauh lebih lambat, dan RMB lemah. Tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan China akan tetap tangguh.
Penurunan yang lebih berlarut-larut dalam perekonomian China juga akan terus berimplikasi pada laju pertumbuhan perdagangan dunia, dan khususnya bagi eksportir komoditas. Tekanan lebih lanjut pada RMB akan menghasilkan tekanan deflasi tambahan untuk harga barang yang diperdagangkan secara global. Dan ini akan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut untuk bank sentral lainnya dalam upaya mereka untuk meningkatkan inflasi. Daur ulang kelebihan simpanan China akan menjaga pasar obligasi pemerintah di negara maju sangat baik didukung di masa depan."
Kutipan penting
"Prakiraan IMF (dan konsensus) menganggap bahwa transisi mulus ke model pertumbuhan yang didorong konsumsi, ramah sektor jasa, akan terungkap, sebagian berkat penurunan besar dalam tingkat simpanan domestik. Namun fitur sosial-ekonomi China dan kantong kelebihan kapasitas yang masih besar menunjukkan skenario itu tidak mungkin. Pengalaman negara Asia lainnya yang telah mengalami transisi serupa juga menunjukkan perkiraan ini sangat optimis.
Tingkat investasi China akan semakin jatuh lebih cepat daripada tingkat simpanan. Ini akan menghasilkan surplus neraca transaksi berjalan yang lebih tinggi, pertumbuhan jauh lebih lambat, dan RMB lemah. Tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan China akan tetap tangguh.
Penurunan yang lebih berlarut-larut dalam perekonomian China juga akan terus berimplikasi pada laju pertumbuhan perdagangan dunia, dan khususnya bagi eksportir komoditas. Tekanan lebih lanjut pada RMB akan menghasilkan tekanan deflasi tambahan untuk harga barang yang diperdagangkan secara global. Dan ini akan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut untuk bank sentral lainnya dalam upaya mereka untuk meningkatkan inflasi. Daur ulang kelebihan simpanan China akan menjaga pasar obligasi pemerintah di negara maju sangat baik didukung di masa depan."