Back

Emas: Pembeli Mendominasi Di Sekitar $1333 Di Tengah Protes Hong Kong, Data China

Dengan protes di Hong Kong berubah serius dan data inflasi China memenuhi ekspektasi, harga emas melonjak ke tertinggi harian di sekitar $1333 pada Rabu pagi.

Logam kuning sebelumnya dalam posisi yang tidak menguntungkan sejak awal minggu karena kelegaan dari perselisihan perdagangan memangkas permintaan safe-haven.

Namun, ancaman terhadap Meksiko dan China dari Presiden AS Donald Trump, ditambah dengan kritik terhadap the Fed, membatasi penurunan emas batangan.

Di Hong Kong, keputusan pemerintah untuk memperdebatkan undang-undang di parlemen untuk memungkinkan ekstradisi ke China menghadapi protes luas yang berubah menjadi sengit. Namun, laporan terbaru menunjukkan pemerintah telah menunda debat mengenai RUU ekstradisi ke waktu yang tidak ditentukan.

Di sisi lain, angka inflasi dari China, salah satu pelanggan Emas terbesar di dunia, memenuhi ekspektasi pasar di mana indeks harga konsumen (IHK) tumbuh ke 2,7% dari 2,5%.

Barometer risiko global, yield treasury 10-tahun AS, sebagian besar tetap tidak berubah di 2,141% pada saat penulisan.

Data IHK AS hari ini akan berada dalam radar pedagang karena greenback memiliki hubungan terbalik dengan logam mulia. Indikator inflasi utama mungkin turun ke 0,1% dari 0,3% tetapi IHK tidak termasuk makanan dan energi mungkin naik ke 0,2% dari 0,1% pada basis bulanan.

Analisis Teknis

Setelah berbalik dari $1320, emas bisa naik ke $1342 jelang menargetkan tertinggi bulan ini di sekitar $1348 sementara penembusan $1320 dapat membawa harga ke tertinggi April di dekat $1310 dan kemudian ke angka bulat $1300.

Keyakinan Konsumen Indonesia Sedikit Naik Di Mei, Rupiah Tidak Terpengaruh

Survei terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI), bank sentral Indonesia, menunjukkan indeks Keyakinan Konsumen sedikit lebih tinggi di 128,2 di
Mehr darüber lesen Previous

USD/INR: Volatilitas Rupee Sentuh Terendah Sejak Agustus 2018

Volatilitas ATM satu bulan Rupee India (INR) turun menjadi 5,125 pada hari Selasa, level terendah sejak 9 Agustus 2018. Khususnya, pengukur volatilita
Mehr darüber lesen Next