Krisis Rusia-Ukraina: Tiga Skenario Makroekonomi – ABN Amro

Kemarin, Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina dari berbagai sisi. Krisis langsung menjerumuskan pasar keuangan ke mode risk-off. Ahli strategi di ABN Amro fokus pada dua skenario utama. Mereka juga menawarkan skenario ketiga yang sangat negatif.

Skenario kejutan harga (probabilitas: 75%)

“Harga komoditas terus melonjak lebih tinggi, dan harga tetap tinggi di masa mendatang sampai kita melihat beberapa tindakan untuk meredakan konflik. Lonjakan harga akan memiliki implikasi makro-ekonomi – terutama mendorong inflasi lebih tinggi, tetapi efek babak kedua kemungkinan akan mengurangi aktivitas ekonomi. Berkenaan dengan kebijakan moneter, ketika inflasi yang tinggi membatasi ruang lingkup untuk pelonggaran kebijakan yang signifikan, risiko negatif pada pertumbuhan membuat risiko lebih besar bahwa ECB akan membatalkan rencana mengakhiri pembelian aset dan kenaikan suku bunga yang pada kasus basis kami adalah pada bulan Desember.”

Skenario kejutan pasokan (probabilitas: 20%)

“Selain kejutan harga, pasokan fisik gas terganggu, mungkin sebagai tanggapan balasan terhadap sanksi barat. Ini secara alami tergantung pada seberapa parah sanksi Barat. Selain lonjakan harga gas yang lebih besar, pasar listrik juga akan mengalami lonjakan harga yang signifikan sebagai efeknya. Selain mendorong inflasi lebih tinggi lagi, itu akan menyebabkan kontraksi dalam aktivitas ekonomi – yaitu kita pada dasarnya akan menghadapi skenario stagflasi. Itu kemungkinan akan menyebabkan ECB meningkatkan pembelian aset untuk membendung pelebaran spread."

Skenario kejutan pasokan yang parah (probabilitas: <5%)

“Pemerintah Barat memaksakan larangan penggunaan sistem pembayaran SWIFT Rusia, menyebabkan gangguan besar pada semua ekspor komoditas Rusia (yaitu tidak hanya gas, tetapi juga minyak, logam, dan makanan). Atau, Rusia sendiri memberlakukan larangan ekspor terhadap Eropa/AS. Skenario mana pun mungkin akan menghasilkan krisis kemacetan global. Itu akan menyebabkan kelangkaan yang lebih besar dan lonjakan harga. Untuk ekonomi global, kami memperkirakan efek pada pertumbuhan (turun) dan inflasi (naik) akan meningkat.”